Welcome to My Blog - Tempat untuk Mempelajari Jaringan - SMA Negeri 1 Pinrang Jaringan Komputer
Posted by : Unknown Selasa, 12 November 2013



BASEBAND



          Baseband adalah sebuah metode penggunaan media komunikasi yang frekuensinya dilewatkan melalui suatu pembawa untuk mengalirantarkan data. Oleh karena itu, dalam satu media tersebut hanya terdapat satu sinyal yang berisi informasi. Salah satu penggunanya adalah ethernet.

o   Router adalah alat  yang mengirimkan data informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang      berbeda. Router ini akan memilih rute yang terbaik dalam jaringan.

o   Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak part untuk menghubungkan semua komputer ke dalam suatu jaringan. Cara kerjanya yaitu mengirimkan sinyal paket data keseluruh komputer yang berhubungan dengan sinyal yang dikirim tersebut.Di ulang - ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan.

o   Data yang berupa sinyal di gital langsung dikirim melalui media transmisi satu charel seperti kabel koloaksial data yang dikirim tidak mengalami perubahan apapun. Maka pengiriman data tergantung pada jaringan transmisi dan kualitas media yang di gunakan.

o   Pada Metode baseband ini di butuhkan peralatan Multiplexion yang di sebut Time Division Multiplexion (TDM). TDM di gunakan untuk transmisi data dan ketua sinyal.Dengan TDM penerimaan data yang diadakan dengan cara mengatur pengiriman masing-masing terminal berdasarkan waktu.

o   Setiap Terminal di berikan jarak waktu pengiriman,Bila waktunya habis,maka giliran diberikan ke terminal berikutnya.demikian seterusnya hingga semua terminal mendapat giliran mengirimkan data.Kemudian di berikan lagi ke terminal yang pertama.
1.      Kekurangan Transmisi BasebandKapasitas pengiriman terbatas
  1. Untuk area yang luas dibutuhkan biaya yang relatif mahal
  2. Perlu diperhatikan sambungan kabel

Ø  Kelebihan Transmisi Baseband
  1. Biaya relatif murah (untuk area tertentu)
  2. Bentuk teknologinya sederhana
  3. Mudah dalam instalasi dan pemeliharaan

BROADBAND, BROADCAST &  BACKBONE


Broadband

merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.
Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000-an; satu penelitian menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikattumbuh dari 6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003
Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa bervariasi di berbagai negara.
Negara dengan penetrasi penggunaan jalurlebar tertinggi di dunia adalah Korea Selatan, di mana 23,17% (data Desember 2003) penduduknya memanfaatkan koneksi jenis ini.

 

Broadband adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui sistem jaringan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi. Umumnya kecepatan mulai dari 256 kbps sampai dengan 100 Mbps yang terhubung dengan perangkat pengguna/pelanggan disebut broadband.
Definisi broadband tidak ada yang spesifik, namun yang sama adalah dalam penggunaan kata “kecepatan tinggi” (high speed). Menurut ITU-T, kecepatan tinggi broadband melampai kecepatan ISDN-PRA (> 2 Mbps), sementara di negara India kecepatan tinggi broadband adalah 128 Kbps.
Sesuai dengan perkembangan teknologi multimedia maka kebutuhan bandwidth untuk satu pelanggan saat ini diperkirakan sekitar 14 Mbps dengan alokasi internet 2 Mbps, data 4 Mbps, HDTV 8 Mbps. Saat ini, di Indonesia, broadband provider hanya menyediakan infrastruktur (broadband access) dengan kecepatan 64/384 Kbps s/d 128/512 Kbps. Kecepatan pengiriman data dari pelanggan ke server (upload) selalui lebih kecil dari penerimaan data dari server (download). Contoh 64/384 Kbps artinya upload speed 64 Kbps dan download speed 384 Kbps.
Kenapa kecepatan upload / download, alasan utama bahwa pengguna layanan internet pada umumnya melakukan hubungan ke dunia maya (internet browsing) untuk mendapatkan informasi yang disimpan diberbagai server. Bila informasi sesuai maka pengguna meminta server mengrimkan informasi yang dikonversi kedalam bentuk data ke terminal pengguna (komputer/laptop/smartphone/STB TV). Kapasitas data tergantung pada informasi, sebagai contoh 1 lagu&musik dalam format MP3 setara dengan 4-5 Mbytes, photo digital ukuran postcard dalam format JPEG sekitar 600-700 Kbytes.

Broadcast

Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan pakah data itu sampai atau tidak. Salah satunnya, contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana statsiun siaran melakuakan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu radio yang memonitori siaran tersebut.
 Adapun analogi yang dapat digunakan adalah kartu ucapan lebarab di bagikan kepada siapa saja yang lewat disebuah ajalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya. Pengirim data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam satu jaringan. Aplikasi yang menggunakan metode ini akan mengirimkan ke alamat broadcast.

Sinyal Digital

Sinyal DigitalMerupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.

Lalu bagaimana dengan digital? Digital merupakan proses pengiriman data dalam bentuk dua simbol, yaitu on dan off. Identik dengan stop kontak. Dengan menggunakan digital ini, informasi yang dilewatkan merupakan perpaduan denyutan listrik yang terdiri dari on dan off. Kombinasi inilah yang diterjemahkan menjadi data.

Teknologi ini umumnya digunakan pada teknologi maju. Misalnya dari yang sangat sederhana adalah dalam hal penggunaan komputer, dan juga seterusnya untuk pengolahan data yang dilakukan oleh komputer.

Sinyal Analog
Sinyal analog adalah merupakan pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini.

Sinyal analog merupakan bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elktromagnetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan. Pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang mendapat error dibandingkan dengan data dalam bentuk digital. Gelombang analog ini disebut baud. Baud adalah sinyal atau gelombang listrik analog. Satu gelombang analog sama dengan satu baud.
Telepon yang semenjak awalnya, merupakan salah satu penerapan dari analog ini. Termasuk juga dalam hal penyiaran radio dan televisi.

Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.
~ Kelebihan dari analog ini adalah kemampuannya untuk memproses pengiriman data dalam lalu lintas komunikasi yang padat. Sedangkan analog, digunakan untuk komunikasi yang lalulintasnya rendah. Sinyal dalam bentuk digital ini mampu mengirimkan data dengan cepat, dengan kapasitas yang lebih, dan memiliki tingkat error yang kecil, apabila dibandingkan dengan sinyal analog.

BACKBONE

Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
    Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone :
- Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan       frame relay
- Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
- Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
- Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
    Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi :
-    Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
-    Platform dengan bandwidth yang tinggi
-    Rerouting dan redundancy
-    Skala ekonomis
-    Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
-    Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
-    Routing yang cerdas
-    Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
-    Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
-    Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
-    Fleksibilitas

    Desain Jaringan Utama (Backbone)
a.    Teknologi dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang perlu dipersiapkan antara lain :
-    Bridge backbone ring
-    Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring
-    Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia).

b.    Teknik Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain :
-    Single Mode fiber > Kuning
-    Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange
-    Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
-    Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua

c.    Topologi Bus Jaringan Backbone
Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.     Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3

  TOPOLOGI BINTANG (star)

 








Topologi Star adalah suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lainnya sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Topologi star mempunyai bentuk seperti bintang, setiap node tersambung secara terpusat pada sebuah perangkat keras HUB atau Switch. Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel UTP dengan konektor RJ-45.

        Prinsip topologi star adalah control terpusat, seluruh link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer/server sedangkan yang lainnya dinamakan stasiun sekunder/client server. Pada saat hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server dapat menggunakan hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.

o   Karakteristik Topologi Star

  1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  2. Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
  3. Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
  4. Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

o   Kelebihan Topologi Star

  1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  5. Akses kontrol terpusat.
  6. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  7. Paling fleksibel.

·         Kekurangan Topologi Star

  1. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  2. Boros dalam pemakaian kabel.
  3. HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  4. Terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan HUB maka jaringan tersebut akan down.
  5. Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  6. Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  7. Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
TOPOLOGI BUS




Topologi Bus adalah sebuah topologi yang media transmisinya menggunakan kabel tunggal atau kabel pusat  tempat yang menghubungkan client dan server. Topologi BUS ini memakai kabel BNC dan di bagian kedua ujungnya harus diberi terminator. Sebenarnya Topologi ini cukup sederhana serta mudah ditangani, tetapi saat ini telah banyak ditinggalkan dikarenakan padatnya lalulintas data dan jika terdapat satu node yang rusak maka seluruh jaringan tidak bisa berfungsi.
         
Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
          
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi.Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel.

o   Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. 

o   Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
    
o   Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :
biaya instalasi sangat murah
o   kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat sangat lambat karena harus     bergantian menggunakan saluran
o   sulit untuk manajemen jaringan
o   sulit untuk expand (menambah) jaringan

TOPOLOGI CINCIN (ring) 




            Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator  pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
  
 Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.

·         Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
o   kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

·         Karakteristik Topologi Ring :
o   Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
o   Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
o   Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat   dihindarkan.
o   Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
o   Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6)



Tipe-tipe DSL 
Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat. Dari perkembanganya itu, teknologi DSL
terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe tersebut memiliki ciri khas dan keunggulannya
masing-masing. Berikut ini adalah tipe-tipe koneksi broadband mengadopsi teknologi DSL yang umum
digunakan saat ini:

- Asymmetric DSL (ADSL)
Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara
proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah,
maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan
lebih besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna
akhir lebih banyak men-download.
Sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna level perumahan, dimana traffic menerima
data lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk 
aplikasi-aplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, surfing,
online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relative
lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet.
Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga
terjangkau oleh pengguna rumahan.
- Symmetric DSL (SDSL)
Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur
upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok
digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan
untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet.
SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan
attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server,
dan banyak lagi. Kekurangan servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok
untuk keperluan perusahaan.

- G.SHDSL

Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate (kecepatan yang
dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan yang lebih panjang dari teknologi DSL
yang lainnya, dan dapat dikuatkan sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat 
memberikan penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps sampai dengan 2,3 Mbps.
Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak jangkauan 30 persen lebih besar daripada teknologi
DSL lainnya yang ada saat ini. Teknologi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan implementasi
dari SDSL yang ada saat ini.
- Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga bahwa teknologi DSL yang satu ini
merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL
menggunakan satu pair kabel untuk mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga
144 Kbps. IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai jalur leased
line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak
memiliki channel signaling seperti ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan
kecepatan 64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.
IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti ISDN yang juga bisa
digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya
bisa dikuatkan persis seperti ISDN. Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL biasanya
dibanderol dengan harga tetap (Flat price).
- Very-high-data-rate DSL (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps sampai dengan 52 Mbps
downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan menggunakan satu pasang kabel
tembaga twisted. Jarak jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi kelemahannya, karena jarak
maksimalnya hanya sejauh 1,3 km saja.
- High-data-rate DSL (HDSL)
Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan jaringan E1 saat ini. Maka dari
itu, HDSL memang telah banyak digunkan oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-alur
E1 mereka yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat beroperasi melayani
penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk
memperpanjang jangkauannya.
2. Teknologi Cable
Cikal bakal teknologi Internet Cable sebenarnya dimulai dari pemenuhan kebutuhan konsumen akan
siaran televisi yang berkualitas. Asal usul kata Cable sendiri pun berasal dari kata Community Antenna
Television (CATV) yang kemudian lebih banyak disebut orang sebagai Cable TV. Untuk memastikan
perangkat TV biasa dapat digunakan untuk Cable TV, teknologi ini memindahkan sinyal-sinyal radio
yang biasa di broadcast di udara menjadi berbentuk sinyal-sinyal yang dapat dilewatkan didalam
bungkusan kabel Coaxial.
Dengan semakin meluasnya penggunaan Cable TV ini serta kebutuhan Internet yang semakin booming,
maka dimanfaatkanlah infrastruktur Cable TV ini untuk melewatkan data. Bahkan di beberapa negara
juga melewatkan sinyal-sinyal telepon. Dengan demikian, para penyedia jasa jaringan Cable bias
mengeruk profit lebih banyak dari infrastruktur yang telah mereka buat dengan biaya yang cukup
mahal.
Keuntungan 
Teknologi Cable yang melewatkan koneksi Internet dapat memungkinkan penggunanya melakukan
koneksi VPN ke kantor pusat secara non-stop, sehingga pengguna bagaikan memiliki jalur pribadi
sendiri dengan koneksi yang tanpa henti. 

Kecepatan transfer yang relatif tinggi dipadukan dengan harga yang tidak terlalu mahal memungkinkan
pengguna yang berkantor di rumah dapat menikmati Internet cepat juga. 
Teknologi TV Cable plus Internet dapat menciptakan servis baru, yaitu TV Interaktif. 
Penyedia jasa Cable dapat membuat servis VOIP melalui infrastrukturnya tersebut, sehingga pengguna
bisa menikmati juga telepon ekonomis dari media kabel yang sama, tidak perlu berlangganan media
lain lagi.
Kata “Cable” sebenarnya juga merujuk kepada media pembawanya yang berjenis kabel coaxial.
Dalam membuat bentangan Cable yang sangat jauh jaraknya, biasanya digunakan amplifier atau
penguat sinyal untuk tetap menjaga keutuhan sinyal selama di perjalanan. Amplifier akan dipasang
pada bentangan kabel coaxial kurang lebih setiap jarak 610 meter. Sinyal yang dikuatkan adalah sinyal
frekuensi 50 sampai 860 MHz. Lebar frekuensi ini digunakan untuk sinyal TV analog, TV digital dan
layanan komunikasi data.
Dengan hitungan ini, maka setiap 30 kilometer area coverage, kabel Coaxial membutuhkan penguat
sebanyak kurang lebih 50 buah amplifier sepanjang jalan. Tentunya arsitektur seperti ini akan cukup
merepotkan para administratornya dalam me-maintain-nya. Akan banyak sekali problem dan kendala
dalam menggunakan sistem ini. Maka dari itu, saat ini arsitektur jaringan Cable tidak lagi dibuat
menggunakan murni media Coaxial, namun dibuat juga menggunakan bentangan media fiber optik.

Media fiber optik digunakan dengan tujuan untuk akan meniadakan amplifier sinyal, membawa siyal
dengan lebih bersih, kecepatan transfer yang lebih tinggi dan dengan jarak yang lebih jauh
dibandingkan kabel coaxial biasa. Dengan adanya semua kelebihan ini, kendala dan problem yang ada
di jaringan Cable dapat jauh berkurang sehingga pelanggan lebih nyaman dalam menonton TV maupun
ber-Internet.

Namun, media fiber optik tidak ditarik sampai ke lokasi pelanggan, karena media ini hanya bertugas
sebagai backbone link saja. Untuk mendistribusikan informasi sampai ke pengguna, arsitektur jaringan
Cable pada umumnya masih mempercayakan media Coaxial. Jadi, arsitektur jaringan seperti ini yang
merupakan perpaduan Fiber dan Coaxial dinamai dengan istilah Hybrid Fiber Coax (HFC).

{ 2 komentar... read them below or Comment }

- Copyright © JARINGAN KOMPUTER - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -